30 April 2009

Sistem Informasi Masa Depan

Temans, maaf ya... klo seminggu terakhir ini dirikku tidak bisa blog walking dan memberikan komentar di postingan teman-teman semua. Hal ini dikarenakan inet di rumah yang suka error bin lelet bin lemot alias sering ngadat ngga nentu, listrik yang byar pet setiap hari, dan kebetulan ada kunjungan keluarga di rumah (jadi harus hormat kepada tamu nih ceritanya, apalagi tamunya adalah ibuku). Jadi mohon maaf banget ya.. But please, diterima ya.. permohonan maafku??? Please.. please..

Baiklah, untuk menebus rasa salahku (ciee... merayu nih ye..), daku berikan postingan yang rileks ya. Semoga temans semua bisa terhibur dan tertawa setelah membacanya, dan akhirnyaaaaa.... ngga jadi marah or ngambek pada ku yang telah melalaikan temans semua seminggu terakhir ini heheheheh

===================================================================
Business Intelligence Sistem Informasi Masa Depan

Apakah kejadiannya akan seperti ini kalau sistem database dan informasi yang transparan sudah mengatur kehidupan manusia?
Dialog di bawah adalah rekaman percakapan telepon pemesanan Pizza tahun 2020 dengan seorang konsumen.

Operator : Terima kasih anda telah menghubungi Pizza Hot, Apakah yang bisa saya bantu??Konsumen : Heloo, saya mau pesan pizza.
Operator : Boleh minta nomor kartu KTP anda pak?
Konsumen : Tunggu, ini nih: 6102049998-45- 54610.
Operator : Ok pak Bejo, anda tinggal di jalan hangtuah no. 16, nomor telepon rumah anda 02177726378, kantor anda 021665872673 Hp anda 081127894022, anda menelpon dari mana?
Konsumen : Dari wartel, eh dari mana kamu tahu semua no telp saya?
Operator : Oh, kami terhubung ke database pusat pak.
Konsumen : Apakah saya bisa memesan Seafood Pizza?
Operator : Itu bukan ide yang bagus pak.
Konsumen : Kenapa?
Operator : Dari medical record bapak, bapak memiliki tekanan darah tinggi dan kolestrol yang sudah berlebihan.
Konsumen : Jadi kamu merekomendasikan apa?
Operator : Mungkin bapak bisa memesan Low Fat Hokkien Mee Pizza.
Konsumen : Dari mana kamu tahu kalo saya bakal suka itu?
Operator : Hmmm minggu lalu bapak baru meminjam buku yang berjudul "Popular Hokkien Dishes" dari perpustakaan nasional.
Konsumen : Ok terserah lah, sekalian saya pesan paket keluarga, berapa semuanya ?
Operator : Tapi paket keluarga kami tidak akan cukup untuk anak anda yang berjumlah 7 orang pak, total keseluruhan adalah Rp. 190.000.
Konsumen : Bisa saya bayar dengan Kartu Kredit?
Operator : Sepertinya bapak harus membayar Cash, kartu kredit anda telah over limit, dan anda punya utang di bank sebesar Rp. 5.350.000 sejak bulan Agustus lalu, itu belum termasuk denda untuk tunggakan kontrak rumah anda dan kendaraan bermotor.
Konsumen : Ooh ya sudah, nanti saya ke ATM aja untuk narik duit sebelum orang mu datang nganter Pizza.
Operator : Mungkin nggak bisa juga pak, record anda menunjukkan bahwa batas anda menarik uang di ATM telah tercapai.
Konsumen : Busyet…. udah lah anterin aja pizzanya kesini, saya akan bayar cash disini, berapa lama Pizza diantar?
Operator : Sekitar 45 menit pak, tapi kalo bapak tdk bisa menunggu, bapak bisa mengambilnya sendiri dengan motor bebek bapak yang sudah butut.
Konsumen : APA ????!!!
Operator : Menurut catatan kami, anda memiliki motor bebek tahun 2000 dengan no pol B3344CD betul kan pak?
Konsumen : Sialan luh, kagak sopan banget seh buka-buka record gue, blom pernah ngerasain ditonjok ya!!
Operator : Hati-hati dengan ucapan bapak, apakah bapak ingat 15 Mei 2010 anda pernah di penjara 3 bulan karena mengucapkan kata kotor kepada seorang polisi??
Konsumen : (Diamm, bingung, pusing 700 keliling, …!!!)
Operator : Ada yang lain pak?
Konsumen : Tidak ada, eh tapi kalo pesan paket keluarga kan ada gratis coca cola 3 cup kan ? Operator : Betul pak, tapi menurut catatan kami anda juga mengidap DIABETES, jadi kami tidak mau mengambil resiko pak…..
Konsumen : Siallaaannnnn. … BATALIN AJA SEMUA ………… …. !
Operator : Terima kasih atas teleponnya pak, untuk kompalain, saran dan kritik anda bisa mengisi form online pada situs kami, username dan passwordnya tercetak pada bagian bawah kotak pizza yang anda pesan ……. terima kasih anda telah mengubungi Pizza Hot….

================================================================
Wadow... ampun dah klo masa depan bakal seperti itu.... berarti kemajuan sistem informasi itu ada untung dan ruginya juga ya???
Baca Selengkapnya...

24 April 2009

Sombong..

Hari gini masih suka sombong??? Tapi itulah kita, manusia. Tidak bisa dipungkiri rasa merasa lebih dibanding yang lain baik dalam urusan pekerjaan/kreatifitas, harta, kedudukan, dll itu sering muncul (masih menyambung ke postingan sebelum nya disini). Entah itu kita sengaja ataupun tidak. Dan seyogyanya kita mampu mengontrol rasa kesombongan yang muncul dalam diri kita tersebut.

Seperti halnya kisah berikut ini yang diambil dari buku "You Are A Leader":

Dua orang lelaki yang datang bertamu ke rumah seorang bijak tertegun keheranan. Mereka melihat si orang bijak sedang bekerja keras. Ia mengangkut air dalam ember kemudian menyikat lantai rumahnya. Keringatnya deras bercucuran. Menyaksikan keganjilan ini salah seorang lelaki ini bertanya, ''Apakah yang sedang engkau lakukan hai orang bijak?''

Orang bijak menjawab, ''Tadi aku kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat kepadaku. Aku memberikan banyak nasihat yang sangat bermanfaat bagi mereka. Merekapun tampak puas dan bahagia mendengar semua perkataanku. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba aku merasa menjadi orang yang hebat. Kesombonganku mulai bermunculan. Karena itu, aku melakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombongku itu.''

Sahabat, sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya sering muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat terbawah, sombong sering disebabkan karena faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih cantik, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong sering disebabkan faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, lebih bijaksana dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong sering disebabkan faktor kebaikan. Kita seringkali menganggap diri kita lebih berakhlak, lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan ini, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi akan sangat mudah terlihat tetapi sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih yang halus di dalam hati kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Pada tataran yang wajar, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Namun, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Bahkan, seringkali batas antara bangga dan sombong tak terlalu jelas.

Diri kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan diri sejati di lain kutub. Pada saat dilahirkan ke dunia, kita sepenuhnya berada dalam kutub diri sejati, kita lahir dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Kita sama sekali bebas dari materi apapun. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, kita mulai memiliki berbagai kebutuhan materi. Bahkan, lebih dari sekedar yang kita butuhkan dalam hidup, kelima indra kita selalu mengatakan bahwa kita membutuhkan yang lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup seringkali mengantarkan kita menuju kutub ego. Perjalanan inilah yang memperkenalkan kita kepada kesombongan, kerakusan, serta iri dan dengki. Ketiga sifat ini adalah akar segala permasalahan yang terjadi dalam sejarah umat manusia.

Perjuangan melawan kesombongan sebenarnya adalah perjuangan menarik diri kita ke kutub diri sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya ada dua perubahan paradigma yang perlu Anda lakukan.

Pertama, Anda perlu menyadari bahwa hakikat manusia adalah diri sejati, kita bukanlah makhluk fisik tetapi makhluk spiritual. Diri sejati kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah syarat kita untuk hidup di dunia. Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kita mati pun tanpa membawa apa-apa. Pandangan seperti ini akan membuat Anda melihat siapapun sebagai manusia yang sama. Anda tidak akan lagi tertipu oleh penampilan, kecantikan, dan segala ''tampak luar'' yang lain. Yang kini Anda lihat adalah ''tampak dalam.'' Pandangan seperti ini sudah pasti akan menjauhkan Anda dari berbagai kesombongan.

Kedua, Anda perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, semuanya itu semata-mata adalah untuk diri Anda sendiri. Anda menolong orang untuk kebaikan Anda sendiri. Anda memberikan sesuatu kepada orang lain adalah untuk Anda sendiri. Dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT (ikhlas).

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi yang Anda berikan kepada dunia tak akan pernah hilang. Energi itu akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang lain.

Ingat!! Kebaikan yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, perasaan bermakna maupun kepuasan batin yang mendalam.
Jadi, setiap berbuat baik pada orang lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apalagi yang harus kita sombongkan. Yang layak untuk sombong hanyalah Allah SWT (yang maha segalanya).

So.. masih mau sombong????
Baca Selengkapnya...

20 April 2009

IF ........

Tidak terasa, sudah waktunya buat postingan lagi. Tapi bingung juga, mau posting apa ya?? Jadi ini hanya lah postingan ringan, yang bisa kita renungkan bersama makna yang ada di dalamnya.

If a barber makes a mistake, it is a new style..
If a driver makes a mistake, it is an accident ..
If a doctor makes a mistake, it is an operation ..
If parents make a mistake, it is a new generation ..
If a politician makes a mistake, it is a new law ..
If a scientist makes a mistake, it is a new invention ..
If a tailor makes a mistake, it is a new fashion ...
If a teacher makes a mistake, it is a new theory ..

and If your boss makes a mistake ..... it is your mistake MyEm0.Com

Terkadang gampang sekali kita menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan, dan tak jarang pula kita suka mengelak atas kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain dengan berbagai alasan yang kita buat-buat (seperti kalimat-kalimat yang ada di atas).

Tapi benar ngga sih bahwa yang namanya Boss itu tidak pernah mengenal kata "salah""?? MyEm0.Com Baca Selengkapnya...

14 April 2009

Pohon Yang Kehilangan Roh nya

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.


Mereka berteriak-teriak pada pohon tersebut dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama-sama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari lamanya. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati. Dengan demikian, akan sangat mudah bukan untuk ditumbangkan dan dirobohkan??

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan "roh"nya. Yang bila dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka makhluk hidup itu akan mati. Bisa saja bukan mati raganya, tapi jiwanya yang mati.

Nah, sekarang, kita jadi tahu bahwa setiap kali Kita berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Kita sedang mematikan rohnya.

Marilah kita mulai merenung masing-masing:

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda?
Ayo cepat ! Dasar leletan? Bego banget sih. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan? Ayo, jangan
main-main disini. Berisik ! Bising !? Dan aneka teriakan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Pernahkah Anda berteriak kepada orang tua Anda karena merasa mereka membuat Anda jengkel ?

Kenapa sih makan aja berceceran ? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu? Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar ? Ibu, tolong nggak usah cerewet, bisa nggak? dan seterusnya ....

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?

Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!Iii!Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa ! Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?dan seterusnya....

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?

E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesel?

E tahu ngak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel. Ada banyak yang bisa gantiin kamu?Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita.

Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ? Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas. Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya. Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Sumber: email dari sahabat - thanks friend...

Baca Selengkapnya...

10 April 2009

Belajar Dari Seorang Office Boy

Mendapat cerita ini dari email seorang teman yaitu tentang kisah seorang Office Boy. Tapi pesan yang terkandung begitu dalam dan bagus banget. Untuk itu saya pingin "sharing" dengan sobat bloggerku. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua karena kita semua adalah "Pemimpin" baik dari lingkup rumah maupun dalam lingkup yang lebih luas dari itu, entah masyarakat, perusahaan atau pun yang lainnya....
------------------------------------------------------------------
Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana seorang direktur. Salah satu bagian acara di pesta tersebut adalah penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih salah satu yang terbaik dan bisa mewakili yang lain. Setelah itu dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut. Akhirnya yang terpilih adalah sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mengetahui ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.
============================================
Sahabatku,
Hanya tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.


Ayo mari kita budayakan mengucapkan kata "terima kasih, maaf, dan tolong", dimulai dari diri sendiri MyEm0.Com. Baca Selengkapnya...

07 April 2009

Perbedaan Persepsi

Beda persepsi dalam kehidupan sehari-hari sepertinya bukan hal yang aneh dan lumrah terjadi.

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 (dua) anak laki-lakinya :

- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukamu terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan yang terjadi adalah bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Melihat hal itu, sang Ibu pun mulai bingung dan curiga. Apa sebenarnya yang sedang terjadi kepada kedua anaknya. Akhirnya sang Ibu pun bertanya kepada mereka:

Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut. Karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama. Jawab anak yang sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan kepada orang lain sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".

MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat yang sama tapi di tanggapi dengan presepsi yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda pula. Jika kita menanggapinya dengan positif, maka keberhasilan, kesuksesan dan tercapai tujuan yang kita inginkan akan mudah kita raih.
Tetapi bila kita melihatnya dari sisi yang lain (yang negatif), maka kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan meraih apa yang kita inginkan. Karena kita sudah terlanjur mengartikan sebuah opini dalam persepsi negatif kita.


Coba anda lihat gambar gajah di bawah, menurut anda gajah mana yg paling besar?

See? begitu mudahnya persepsi kita keliru?

Oh, iya... untuk menghindari persepsi negatif dari Jeng Sri dan mba Renny yang telah memberikan kepada blog saya rangkaian awards yang menarik dan cantik-cantik, maka dalam postingan kali ini sekalian saya ikutkan saja. Karena takut bila terlalu lama ngendon di "gudang" dan tidak dipublikasikan, maka akan menghadirkan persepsi negatif bahwa saya tidak menghargai awards yang mereka berikan, hehehehe (just kidding ya.. Jeng Sri dan mba Renny...)
Inilah awards dari Jeng Sri:
Persyaratan untuk mendapatkan awards ini tidak usah kutuliskan ya.. Jeng Sri, biar isi postingannya tidak terlalu panjang aja sih..... Maaf. Yang pasti seneng banget dapat Awards yang menyanjung blog saya seperti itu. Swear, jadi terharu biru nih....

Dan inilah award dari mba Renny:


Ehm, 5 Facts About Me? Sepertinya bisa di baca di sini deh, mba.

Nah, sekarang award-award ini saya berikan kepada semua temans blog saya, yang setia mengunjungi dan berbagi informasi, tanpa ada pilih kasih. Tapi hanya dengan satu syarat, mohon informasinya klo mengambil award-award yang sangat special ini ya..... Baca Selengkapnya...

02 April 2009

Tolonglah Diri Anda Sendiri


Seorang pemuda miskin yang lapar duduk santai di atas sebuah jembatan mengamati sekelompok nelayan. Ketika melihat keranjang yang berisi ikan-ikan hasil tangkapan mereka, pria pun itu bergumam...

"Ah, seandainya saya memiliki ikan sebanyak itu, hidup saya tidak akan seperti ini". "Saya akan menjualnya untuk membeli pakaian dan makanan".

Tiba-tiba seorang nelayan menghampiri pemuda tersebut dan berkata...

"Saya akan memberikan sejumlah ikan kepada Anda bila Anda mau sedikit membantu saya".
"Tentu" jawab si pemuda.
"Tolong jaga tali pancingan ini sebentar". "Ada keperluan yang harus saya bereskan di ujung jalan sana," lanjut nelayan itu.

Sang pemuda dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Sewaktu ia menjaga pancingan nelayan itu, ikan-ikan mulai menggigiti umpannya, dan ia pun mulai menangkap ikan-ikan tersebut. Dalam sekejap, ia mulai tersenyum lebar, menikmati aktifitasnya.

Ketika si nelayan kembali ia pun berkata...

"Saya memberikan kepada Anda ikan-ikan yang telah saya janjikan".
"Ini, ambilah semua ikan yang telah Anda tangkap". "Tetapi saya juga akan memberikan sedikit nasihat bagi Anda".

"Lain kali, saat Anda memerlukan sesuatu, jangan menghabiskan waktu Anda dengan berkhayal dan berharap bahwa Anda akan mendapatkanya."
"Sibukkanlah diri Anda, lemparkan tali pancing Anda sendiri, dan buatlah impian Anda menjadi kenyataan".

Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah berkhayal dan bermimpi itu wajar dan boleh-boleh saja, tapi khayalan dan impian kita itu akan sia-sia saja bila kita tidak berusaha untuk meraihnya. Tuhan (Allah SWT) tidak akan merubah nasib kita bila kita sendiri tidak ada usaha untuk merubahnya.

Semoga bermanfaat......


Baca Selengkapnya...