22 Juli 2009

Sepenggal Kisah - Makna Kehidupan

Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women"
karangan Karen Kingsbury. Inti ceritanya kira-kira sbb :

Adapasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman-teman dan sahabat-sahabat, serta lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki-laki dan perempuan. Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tersebut), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah. Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus berdo'a kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.

Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...

==============================================================
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :

1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.

2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.

3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak-anak kita melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga".

Semoga dengan membaca kisah di atas dapat menyentuh mata hati kita, menginstropeksi diri kita masing-masing, dan mengubah cara pandang kita tentang hidup, lalu bergerak aktif untuk memaknai hidup dengan cara memberikan makna bagi kehidupan orang lain. Berhentilah Untuk Selalu Memikirkan Kepentingan Diri Sendiri, Jadikanlah Kehadiran Anda Di Dunia Ini Sebagai RAHMAT Bagi Orang Banyak dan Bagi Orang2 Yang Anda Cintai (Ayah, Ibu, Saudara/i,Suami/ Istri, Anak2 Anda, dst).

Baca Selengkapnya...

16 Juli 2009

Haruskah Hati Menciptakan Jarak??

Hati adalah cermin, cermin bagi diri kita. Ketika satu kesalahan kita biarkan, kemudian dosa dan kesalahan kedua kita lupakan dengan alasan "nanti aja lah minta maafnya, nanti aja lah tobatnya", kemudian satu titik itu menjadi menggumpal, berkarat dan menghitam. Jangankan untuk bercermin, mungkin untuk membedakan mana diri kita yang sebenarnya dan mana yang kotoran saja sudah tidak bisa lagi. Artinya jiwa kita sudah tidak tahu lagi mana yang benar dan mana yang salah dan pada saat itulah segala nasehat mungkin sudah tak lagi masuk ke hati kita, karena hati kita sudah kotor, tertutup oleh dosa dosa yang berbuah kesombongan untuk mendengar nasehat.

Sementara hati yang jernih akan jelas terlihat dari pembawaan raga kita, karena hati adalah cerminan jiwa yang terlihat kasat mata secara raga. Sehingga semua orang yang berada disekitar kita akan dapat bercermin juga karena beningnya hati kita ketika menolong dan bergaul dengan sesama makhluk ciptaan Nya.

Ketika hati kita keruh yang terlihat pasti adalah wajah yang kusam karena tidak bisa senyum tertindih oleh gundah gulana yang menjadi akibat dari penyakit hati itu sendiri, yang terlihat kemudian adalah salah arah, salah mengambil keputusan karena hati tidak tenang ketika melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan atau tindakan. Bahkan yang timbul mungkin hanya luapan emosi dan kemarahan.

Untuk lebih memahaminya, bisa di lihat dari percakapan antara seorang guru dan murid di bawah ini:

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab,
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."

"Tapi..."
sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu merekaterpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa pun, keduanyabisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambilmemperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan, "Ketika Anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Anda."

Nah, sekarang saya kembalikan kepada diri teman masing-masing, apakah hati kita sudah bersih dari segala rasa iri, dengki, dendam, amarah dll?? Ataukah hati kita masih kotor? Karena semakin kotor hati kita, maka "jarak" kita akan semakin jauh dengan sahabat, kerabat dan handai taulan kita.

Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya...

15 Juli 2009

Now, I am Back

Duh.. baru libur beberapa minggu dari dunia per-blog-an rasanya dah bertahun-tahun aja deh. Betapa rindunya diriku dengan teman-teman semua, yang semoga masih ingat dengan diriku dan blog ku ini, Amin.

Ya.. finally, akhirnya diriku bisa hadir kembali di dunia per-blog-an ini. Walaupun mungkin tidak bisa serutin dulu untuk berkunjung dan menyapa teman-teman, tapi at least saya akan tetap berusaha untuk exist di dunia per-blog-an ini. Tetap Semangat nge-blog deh judulnya.

Terima kasih buat yang sudah menjaga, menjenguk, menengok dan merawat blog saya selama saya tinggalkan. Tidak ada yang bisa saya ucapkan dan berikan, selain ucapan rasa terima kasih yang tak terhingga untuk teman-teman semua. For all of you, the best wishes deh pokoknya.

Mohon ditunggu ya... postingan ter-updated saya selanjutnya.
Love U All, Miss U So much.... dan Selamat Datang Kembali ke Blog saya ya...

Baca Selengkapnya...

07 Juli 2009

Off = Break = Libur = Cuti

Sahabat bloggers semua, mohon maaf kalau akhir-akhir ini dan mungkin sampai beberapa minggu ke depan saya akan jarang on line dan berkunjung ke “rumah” sahabat blogger semua. Ehmmm… by the way, emangnya ada yang “aware” ngga sih ada atau tidaknya diriku “exist” di dunia “blogger”? MyEm0.Com sok penting banget ya? Tidak masalah, saya menganut paham “PD aja lagi”. Jadi yang penting di info aja ke semuanya, siapa tahu ada yang cari-cari atau menanyakan keberadaan saya yang tiba-tiba “menghilang” begitu saja, jadi tahu dimana posisi saya sebenarnya hehehe.

Sebenarnya berat hati ini dan sedih banget karena terpaksa akhirnya saya harus melalui “tahapan” seperti ini: Cuti Sejenak Dari Kehidupan Dunia Maya. Suatu hal yang sebenarnya saya harap tidak pernah terjadi pada saya. Tapi entah kenapa, akhirnya saat itu datang juga, dan tidak bisa saya hindari lagi kedatangannyaMyEm0.Com .

Cuti saya ini tidak ada jadwalnya dan tidak tahu sampai kapan saya harus cuti. Semua tergantung situasi dan kondisi yang ada. Dan yang pasti “cuti” saya ini dikarenakan beberapa hal di bawah ini (ngga mau kalau dengan kampanye Calon Presiden yang semua jawaban dan program kerja harus disusun secara sistematis, biar pembaca nya percaya, ihiks ), berikut kronologisnya:

1. Mulai minggu ke-3 bulan Juni s/d minggu ke 2 bulan Juli, anak-anak liburan sekolah:
Otomatis harus menemani dan mensupport aktivitas mereka mengisi liburan sekolahnya. Termasuk mengalah tidak memakai “kompi” karena “kompi” dikuasai oleh mereka mulai pagi s/d malam hari (main aneka games di Facebook, spt Pet Society, dll, banyak banget dah pokoknya). Demi berusaha jadi ibu yang baik, mengalah buat kebaikan dan kebahagiaan anak-anaknya hehehe. Daripada nonton TV yang sekarang dikuasai oleh sinetron yang tidak mendidik dan tidak pas untuk usia anak-anak?? Sementara mau ngajak liburan keluar kota juga ngga sempat, dan beli kompi baru masih belum ada rejeki hehehe.

2. Mulai awal bulan Juli ini, lagi sibuk “packing” barang-barang.
Ya, saya mau pindahan rumah nih. Ada yang mau bantu ngga ya? Kali aja ada yang mau bantu angkat-angkat hehehe. Walaupun pindahnya sih ngga begitu terlalu jauh juga lokasinya dari rumah yang lama, tapi tetap aja kan yang namanya pindahan rumah itu mau jauh atau dekat, tetap capek ujung-ujungnya, forsir tenaga dan “takes time” waktu kita. Apalagi “packing” barang hanya bisa dilakukan di malam hari aja, karena pagi sampai dengan sore hari harus jadi “buruh” di kantor.

3. ini adalah yang paling bikin saya bete, di rumah yang baru nanti access internet nya belum ada. Lagi di arrange koneksinya, tapi ngga bisa dijanjikan juga apakah bisa connect dalam jangka waktu satu bulan, atau malah lebih. Pake modem external seperti IM2, dll katanya teman ngga bisa, koneksinya kurang bagus hiks..hiks.. nasib.. nasib… Jadi keputusan final nya adalah good bye untuk sementara deh yang namanya blogging, Facebook, Plurk, dll.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, titip “rumah saya” di Bunda MeDaNi ya teman-teman. Mungkin ada yang hanya sekedar lewat depan rumah ya.. ngga apa-apa, ada yang bantu menyapu halaman ya.. silahkan, ada yang bantu menyiram bunga juga welcome.

Tapi kalau misalkan pas ada kesempatan dan ada pinjaman PC plus internet di kantor (kayak saat ini - duh melas banget yak???), Insya Allah saya janji untuk berkunjung ke blog teman-teman dan buat postingan terbaru deh…...

Miss U All, friends…. (sambil nangis bombay…).
Oh iya.. ini saya sedang bersiap emergency pulang ke Malang, Ibu sakit dan harus di operasi. Mohon bantuan do'anya ya.. teman-teman, agar semuanya berjalan lancar dan sukses.
Baca Selengkapnya...