07 April 2009

Perbedaan Persepsi

Beda persepsi dalam kehidupan sehari-hari sepertinya bukan hal yang aneh dan lumrah terjadi.

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 (dua) anak laki-lakinya :

- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukamu terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan yang terjadi adalah bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Melihat hal itu, sang Ibu pun mulai bingung dan curiga. Apa sebenarnya yang sedang terjadi kepada kedua anaknya. Akhirnya sang Ibu pun bertanya kepada mereka:

Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut. Karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama. Jawab anak yang sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan kepada orang lain sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".

MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat yang sama tapi di tanggapi dengan presepsi yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda pula. Jika kita menanggapinya dengan positif, maka keberhasilan, kesuksesan dan tercapai tujuan yang kita inginkan akan mudah kita raih.
Tetapi bila kita melihatnya dari sisi yang lain (yang negatif), maka kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan meraih apa yang kita inginkan. Karena kita sudah terlanjur mengartikan sebuah opini dalam persepsi negatif kita.


Coba anda lihat gambar gajah di bawah, menurut anda gajah mana yg paling besar?

See? begitu mudahnya persepsi kita keliru?

Oh, iya... untuk menghindari persepsi negatif dari Jeng Sri dan mba Renny yang telah memberikan kepada blog saya rangkaian awards yang menarik dan cantik-cantik, maka dalam postingan kali ini sekalian saya ikutkan saja. Karena takut bila terlalu lama ngendon di "gudang" dan tidak dipublikasikan, maka akan menghadirkan persepsi negatif bahwa saya tidak menghargai awards yang mereka berikan, hehehehe (just kidding ya.. Jeng Sri dan mba Renny...)
Inilah awards dari Jeng Sri:
Persyaratan untuk mendapatkan awards ini tidak usah kutuliskan ya.. Jeng Sri, biar isi postingannya tidak terlalu panjang aja sih..... Maaf. Yang pasti seneng banget dapat Awards yang menyanjung blog saya seperti itu. Swear, jadi terharu biru nih....

Dan inilah award dari mba Renny:


Ehm, 5 Facts About Me? Sepertinya bisa di baca di sini deh, mba.

Nah, sekarang award-award ini saya berikan kepada semua temans blog saya, yang setia mengunjungi dan berbagi informasi, tanpa ada pilih kasih. Tapi hanya dengan satu syarat, mohon informasinya klo mengambil award-award yang sangat special ini ya.....

28 komentar:

rHeeaz mengatakan...

nice !!!
calam kenal yawwh bun... :)

luxsman mengatakan...

mantap ceritanya........
moga-moga bisa

ingat dalam pelajaran bahasa Indonesia dulu tentang Bahasa AmbiGu

Erik7494 mengatakan...

Cerita yang bagus mbak

Selamat ya, awardnya bagus bagus

Unknown mengatakan...

Kedewasaan dan kematangan cara kita berfikir menghasilkan sesuatu yang positif.
Luar biasa, cerita yang bagus

umi rina mengatakan...

Cerita mencerahkan sekali Bunda...*two thumbsup*

Selamat ya dapat awrd lagi dan bagus2...:)

Unknown mengatakan...

cerita cakep, terimakasih telah menelurkannya ya Bun. Kebetulan mampir dapet masukan berharga

Penny mengatakan...

@rHeeaz: salam kenal juga ya.. thanks for visitting my blog
@Luqman: apa itu bahasa AmbiGu??
@Advintro: sering-sering mampir dong.. klo gitu hehehe

Atca mengatakan...

selalu ada cerita menarik disini...thanks jeng..

awardnya juga keren...sayangnya aku ngga bisa ambil nih...takut ngga bisa ngerjain krn ngga ada waktu hehehe

Keke Naima mengatakan...

setuju mbak.. dari satu kata aja, bisa bermacam2 orang mengartikannya y.. :)

rayearth2601 mengatakan...

wew, bagus ceritanya budhe

masih banyak aja award berkeliaran

hehe

Penny mengatakan...

@atca: ngga ada PR nya kok.. sok atuh klo mau diambil
@rayearth: hiks..hiks.. please jangan panggil budhe dong... kesannya tua banget gitu :-D

JO mengatakan...

Kan bener, postingan dirimu memang penuh maknaaa!!! (pake teriak segala tuh,hehehe)

Anonim mengatakan...

Sore Jeng, Willis Koes jadi takut masuk halaman "rumah" njenengan, kok judul blognya jadi nakutin ya? Bunda Medeni ??? hehe hehe.. (just kidding)
Mo nulis di SB sussah. jadi nulis disini deh.
Last but not least: Selamat kepada penerima Award!

Milla Widia N mengatakan...

memang lain ladang lain belalang ya..lain orang lain pula persepsinya :D

Unknown mengatakan...

hehehe...pinter... kok cepet sih dah posting lagi... aku lom nih ihiks...

donalduck mengatakan...

Assalamu'alaikum, bunda medani... [3 putri ga repot ya Jeng?]...
waaa ceritanya ngena banget!
mantaab.. thanks sharenya ya jeng...

diNa mengatakan...

makanya kta jg hrs hati2 klo ngasih pernyataan, jgn abu2.. Krn yg abu2 bs bahaya.. Persepsinya bs htm ato pth. Mknya tegas aja, kta mau blg apa, pth, merah, hijau, biru ato hitam.. :) hepi long wiken mb..

Nadia mengatakan...

,wow....ceritanya keren....

DaVisCaTian mengatakan...

jeng penny emang TOP BGT,...
ceritanya bermakna bo....
jadi perlu banyak belajar nih...

reni mengatakan...

Perbedaan persepsi seringkali terjadi karena cara pandang yang berbeda-beda.
Kenapa si bungsu gak bertanya pada si sulung ya, bagaimana caranya menjalankan wasiat sang ayah ? (bias sama-sama kaya... hehehehe)

attayaya mengatakan...

sememang perbedaan pandangan dan penafsiran mengakibatkan hasil yang berbeda-beda

Unknown mengatakan...

Jeng Penny, lagi2 sy ketiban susah nulis di Shout Box. Disini aja ya.

Blognya Jeng Penny saya pilih untuk bahan rujukan buku yang saya susun. Mohon bantuannya ya, respon pertanyaan ini: "Mengapa harus Ngeblog?". Dan sekalian sy minta ijin, mencuri isi postingannya, entah yang mana nanti sy "obok-obok" dulu. Yang jelas sy sudah menemukan blog Jeng Penny untuk rujukan buku saya.

Sekalian sy juga minta ijin untuk "mewawancarai" putri Jeng Penny yang doyan ngeblog itu, untuk menemani Shasa-nya Mbak Reni dalam kompilasi bahasan buku saya.

Makasih sebelumnya ya Jeng, silahkan respon ditulis di sini

ENDRIYANI mengatakan...

Nice Topik Bun!!! Iya emang pemikirin beda orang tuh bisa beda padahal dari satu topik yang sama ya...!!!

annosmile mengatakan...

selamat atas awardnya

Ajeng mengatakan...

Sesuatu emang akan berbeda 'bentuk'nya ketika yg kita gunakan untuk 'melihat'nya juga berbeda.. Nice post

SunDhe mengatakan...

hehehe..
btw :">
kenalan lagi yok ^^

Unknown mengatakan...

selamat awardnya ya. makin semangat deh

Dilasari Hidayat mengatakan...

Saya kaget membaca kisah si anak yg tidak mau memberikan hutang...tapi memang ada benarnya juga yah...