04 November 2008

Kenalan Dengan Orang Utan ....

Hutan hujan tropis banyak di jumpai di pulau Kalimantan. Termasuk mungkin salah satunya yang di dekat kantor saya bekerja (mungkin sih... Teethy ). Ada area hutan yang tidak terlalu luas tapi masih alami, yang menghubungkan antara area kantor kami dan area perumahan karyawan. Kami biasanya menyebutnya dengan “Hutan Kota”. Mengapa? Karena area hutan tersebut yang berada di tengah-tengah pemukiman penduduk (ngga nyambung banget ya artinya? Biar aja deh.. Namnya juga cuman istilah doangRoll ) .

Di area hutan kota tersebut, terdapat jalan setapak. Jalan setapak ini menghubungkan area perumahan warga dengan area perkantoran tempat saya bekerja. Biasanya karyawan yang berjalan kaki ke kantor atau menggunakan sepeda motor/mobil tapi tidak mempunyai fasilitas ”gate pass” untuk mengendarai kendaraan di area perusahaan, memanfaatkan fasilitas jalan setapak ini. Mereka memarkir sepeda motor/mobil nya di pinggiran hutan atau di depan rumah warga, untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke kantor dengan berjalan kaki melalui jalan setapak Hiker .

Karena hutannya masih tergolong alami Tree 3 Tree 3 , maka aneka satwa pun masih tinggal di dalamnya. Mulai burung Enggang, burung Murai Batu, Burung Jalak, Ular Kobra, dan lai-lain. Ada satu jenis satwa mamalia yang juga masih tinggal di area hutan kota ini, yaitu orang utan Monkey 3 . Mereka sepertinya satu keluarga terdiri dari anak, ibu dan bapak. Sang ibu suka menggendong anaknya, dan sang bapak suka jalan sendirian aja (biasalah seperti bapak-bapak pada umumnya kan??? ROTFL ). Mereka sering muncul terutama bila musim buah tiba. Nah, kebetulan karena di perumahan warga dekat hutan kota itu ada beberapa rumah karyawan yang halamannya ditanami dengan aneka ragam tanaman buah-buahan, mulai dari rambutan, nangka, belimbing, dan lain-lain sehingga sang Orang utan pun (yang hobby banget dengan namanya buah-buahan) menjadi suka ”main-main” ke sana. Ini yang terkadang mengusik ketenangan kami (karyawan/warga) saat melewati jalan setapak. Kami sering dibuat kaget dengan keberadaannya. Dan itu terjadi lagi belakangan ini, karena sekarang lagi musim buah-buahan, terutama rambutan dan pisang.



Orang utan yang lagi mejeng di bawah pohon belimbing
di sekitar jalan setapak


Sempat seorang teman dihadang oleh si orang utan saat pulang kerja. Sang orang utan keluar dari semak-semak dalam hutan, melompat dan menghadang sepeda motor yang dikendarai teman (wow.. kalau saya sih.. dah gemetaran duluan klo kayak gitu kejadiannya Hurry Up ). Teman saya berusaha untuk bersikap tenang, tapi sang orang utan tetap menunjukkan wajah yang kurang bersahabat (mungkin merasa terganggu kali ya?? Thinking atau bisa juga pingin kenalan aja Smile ). Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya teman saya menjatuhkan sepeda motornya ke tempat yang aman, dan berlari ke belakang rumah warga yang terdekat. Orang Utan masih berusaha mengejarnya. Untungnya akhirnya dia (orang utan) menemukan obyek perhatian yang lebih menarik, yaitu pohon nangka. Orang utan berhenti mengejar teman saya, dan beralih memakan buah nangka. Setelah itu kembali masuk ke dalam hutan. Aman deh.. Setelah itu sang teman pun balik mengambil motornya dan langsung aja cepat-cepat pulang... Dirt Bike
Ada juga teman yang sedang jalan dengan santainya tiba-tiba di gertak oleh sang orang utan dari dalam semak, larilah dia karena kaget campur takut. Cerita yang lain lagi, saat teman sedang melintasi jalan setapak sambil menunduk, sang orang utan pun sedang asyik makan buah rambutan. Saat teman mengangkat kepala dan kaget karena ada orang utan di depannya, sang orang utan pun ikut kaget (takut teman saya minta rambutan kali ya?? Laughing 2 ). Akhirnya karena takut ada masalah, teman saya langsung lari sekencang-kencangnya, dan baru berhenti saat ada di depan gedung kantor. Padahal mungkin orang utannya cuek aja kali ya.. tetap asyik neruskan makan rambutan Clappy .


Karena berbagai macam peristiwa itula, saya sekarang jadi "phobia" banget kalau mau melewati hutan kota ini. Sementara setiap hari saya harus melaluinya untuk menuju ke kantor ataupun pulang dari kantor. Sehingga biar aman, saya berusaha menunggu teman-teman yang lain untuk barengan lewat hutan kota. Terkadang memaksa teman yang masih ada kerjaan untuk pulang saat itu juga bareng saya. Segala rayuan pun dikeluarkan, biar dia mau nemanin saya pulang. Ya... maksudnya sih biar kalau ketemu orang hutan, biar ada temannya untuk lari bareng-bareng aja.....Takut bok...... Bounce . Moga-moga ngga pernah namanya ketemu orang utan di hutan kota, Amin. Bisa pingsan di tengah hutan nanti, hiiiiiiiiii





13 komentar:

Asih Najib Evan mengatakan...

horee aku yang pertama...
aku jd inget 11th yg lalu itu jadi ruteku say... pernah sekali ketemu orang utan, tapi pas kita rame2..jadi orang utannya yg takut liat kita hehehe...
btw..fotonya bagus tuch, siapa yang sempet ambil?

mommy adit mengatakan...

Bun.. salam kenal juga ya buat orang utan.. heuheuehueheue...

Penny mengatakan...

@asih evan, oh ya?? jadi membuka memory masa lalu dong, mba? Masak orang utan takut sama dirimu, jeng?? hehehehe
Photonya yang ambil adalah kang Acep, suaminya Vivi.
Ganteng ya, orang utannya?? hihihii

Penny mengatakan...

@mommy adit: iya nanti tak salamkan, mba. Tapi klo dia bilang mau maen ke rumah, mba, kira-kira diterima ngga nanti??
hihihi

Keke Naima mengatakan...

kl baca ceritanya sie seru ya, sp ngikik2 sendiri. hehe...
tapi kalo harus ngalamin, aduk kayaknya jgn sampe deh. Udah gak ada lucu2nya yg ada pingsan kali sayanya :D

Penny mengatakan...

@ke2nai: bener jeng apalagi pas temanku yang cerita dia lari terbirit-birit di hutan ngga berani tengak tengok ke belakang lagi, dan baru berhenti di depan gedung kantor, daku juga tertawa geli. Padahal klo daku yg ngalami sendiri, mungkin langsung pingsan di tempat hahahah

Anonim mengatakan...

bisa nangis2 deh kalo kalo pas lewat jalan itu dan ketemu orang utan...heheh

Penny mengatakan...

@bintang: nangis sih... masih wajar jeng, tapi kalau nangis sampai "ngompol" nah itu yang lebih seru lagi... kayak di film2 kartun kan?? heheheh

meyrinda mengatakan...

huaaa kayak di pilem ajah ya?
btw, kalo dijinakkan, dipelihara gmn tuh ya, uda pernah coba belom? hehe

Anonim mengatakan...

liat aja dah serem yak... gimana berhadapan langsung.... btw, pernah tuh aku lagi nyapu halaman, tuh orang utan nyante deket rumah, anteng aja kaya nya terkagum2 pada diriku, hehehe... pelan2 diriku mabur...

Penny mengatakan...

@meyrinda: Mey, klo dirimu berhasil menjinakkan orang utan, please kasih tahu ya!! hihhihii biar aku bisa belajar cara-cara nya..

@angsoka: walah mba Reny ternyata punya penggemar juga dari kalangan fauna ya?? luar biasa memang, sebuah pergaulan yang luas banget hehehe

Mama Krucils mengatakan...

dah pernah ketemu ama orang utan tp di kebun binatang .. hehehe ...

Penny mengatakan...

@febrie: makanya sekali-kali harus main ke Kalimantan, biar ada jumpa fans langsung hihihiih