Hidup bagaikan roda kehidupan, yang selalu berputar. Hari ini harus lebih bagus dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih bagus dari pada hari ini.
Sebagai seorang Ibu rumah tangga yang juga wanita pekerja, saya harus pintar membagi waktu yang ada. Pembagian waktu harus proporsional, walaupun tidak bisa seimbang tapi tidak boleh terlalu berat sebelah antara porsi sebagai ibu rumah tangga dan wanita pekerja. Ya.. konsekwensi dari pilihan yang telah saya ambil.
Setiap hari saya harus bangun sebelum subuh, paling lambat (klo pas lagi kecapekan dan ngantuk banget) ya.. pas subuh lah, jam 5 pagi sudah harus bangun. Setelah melakukan ritual pagi (gosok gigi, cuci muka, wudhu dan sholat subuh), saya langsung menuju ke dapur untuk memulai aktivitas karena si mba yang baru belum pandai masak memasak. Juru mudinya tetap saya, dia assisten saja.
Proyek pertama setiap pagi adalah menyiapkan menu sarapan pagi untuk keluarga . Untuk efisiensi dan yang simpel, menu sarapan pagi tidak perlu terlalu ribet, menu yang cepat disajikan saja, misalnya nasi goreng, telur dadar , roti , dan yang sejenis. Selanjutnya menyiapkan menu makan siang (ngga fresh banget ya... menu makan siang di masak di pagi hari? ). Tapi mau gimana lagi, daripada harus "rantangan" yang menunya terkadang tidak cocok dihati dan ngga pas untuk dimakan anak-anak (terlalu berlemak dan pedas). Apalagi kalau maksa beli makanan setiap hari yang terkesan boros. Maklum di kota saya, harga semangkuk bakso/bubur ayam di warung saja bisa diatas Rp 10,000/mangkuk . Jadi jajan di warung "ecek-ecek" untuk satu keluarga dan sekali makan saja budgetnya minimal Rp 50,000.00 . Ngga kebayang klo tiap hari jajan ya, sebulan bisa habis Rp 1,5 juta hanya untuk jajan makanan aja (fiuh... .).
Untuk menu makan siang, saya hanya berkewajiban meracik bumbu dan membuat masakan yang sulit buat si mba yang belum tahu banyak tentang seluk beluk masak memasak. Sedangkan tugas menggoreng, membakar (ikan/ayam), dan meracik hidangan tambahan, si mba bisa melakukannya sebelum jam makan siang tiba, syukurlah masih bisa diandalkan.
Pukul 5:45 wita, ting tong...waktunya membangunkan anak-anak. Mulai terjadi kehebohan di rumah. Sasaran pertama proyek bangun pagi adalah si sulung, Meutia. Karena dia yang paling sulit bangun pagi, terlalu nikmat tidurnya, sampai nyamuk pun bisa masuk ke mulut nya....
Setelah itu menyusul si Dara. Satu per satu di giring ke kamar mandi dengan tetap ada teriakan dari arah dapur
Bunda : Kakak, ayo mandinya yang cepat ya... ngga pake acara main-main...
Meutia : Iya, Bun ... ini dek Dara ngga mau gantian shower nya....
Dara : Kak Tia cubit dek Dara, Bun .... (dst)
Bunda : Ayo sudah-sudah, cepat ya.. dah jam berapa ini?? Jam 6 sudah harus selesai, abis itu cepat sholat subuh, dah terlambat.....
Kakaks : Iya Bun...
Selesai mandi, mereka harus cepat memakai baju seragam, sisir rambut, pake bedak dan pake jilbab (maklum anak-anak sekolah di SDIT jadi mereka harus memakai jilbab). Sholat subuh yang super kilat... (namanya juga anak-anak) dan selanjutnya sarapan pagi sambil nonton TV di channel kesayangan mereka, Playhouse Disney .
Jam 6:15, acara masak memasak biasanya sudah selesai dan tinggal merapikan area dapur saja (tugas si mba), tugas sang juru mudi beralih ke mengecek persiapan terakhir anak-anak sebelum sekolah.
Bunda : Ayo, buku-bukunya sudah tidak ada yang ketinggalan lagi? PR nya sudah selesai dikerjakan yang tadi malam?
Kakaks : Sudah, bun... (kompak kayak paduan suara)
Jam 6:25, mobil jemputan sekolah pun lewat , ritual cium tangan dan mengantar anak-anak sampai naik mobil jemputan dan bye..bye..
Bunda : Baik budi ya... di sekolah...
Kakaks : Iya Bun, assalamu'alaikum......
Selesai satu pekerjaan utama.
Jam 6:45, waktunya bersiap untuk mandi dan ke kantor. Tapi kalau si baby Nina bangun, harus kasih dia mainan dan susu dulu , biar tidak rewel .
Jam 7:00 mandi sudah harus selesai, berdandan 15 menit , and I am ready at 7:15. Berangkat kerja.....
Salam perpisahan dengan my baby Nina , dan Bismillahirrahmanirrahim.. ...pergi bekerja. Ngantor sampai dengan jam 17:00. Berusaha selalu pulang on time karena sore hari waktunya bermain di rumah dengan my baby Nina. Sementara malam hari waktunya belajar dengan para kakak, cek PR, cek ulangan, atau mengulang pelajaran.
Ya... itulah aktivitas harian saya...terkesan padat, tapi tidak menjemukan buat saya. Karena saya melakukannya penuh "cinta" . Semua aktivitas dan tugas sebagai ibu Rumah Tangga kalau bisa saya lakukan sendiri. Saya tidak ingin melewatkan satu moment pun untuk berusaha menjadi Bunda yang baik buat anak-anak dan istri yang baik buat suami saya . Love You All ... Bila ada kekurangan dan kesalahan di hari ini, saya berusaha tidak mengulanginya lagi di esok hari. Yang terbaik, akan selalu saya berikan buat keluarga saya. Karena pendidikan dasar yang pertama kali di dapat anak-anak kita adalah dari rumah, bukan dari sekolah. Dan tahukah kita, siapa guru yang paling utama buat anak-anak kita???? Ya... ibu, kita semua para ibu adalah guru utama bagi anak-anak kita. Guru tentang perilaku, sopan santun, dan guru sejak sang anak masih di dalam kandungan kita.
8 komentar:
makanya ada istilah super mom tapi gak ada istilah super dad kan :)
@ke2nai: setuju banget dah...
Bener juga sih.. emang belum pernah dengar yang namanya Super Dad, jangan sampai ada ya?? Ntar popularitas para mommy kalah hihihihi
say..menservis ayahnya gak masuk dalam tugas bunda..kayaknya ada bakal posting khusus ya untuk nyervis Ayah hehe...
@asih evan: hahahahah ... tunggu posting selanjutnya aja ya..hihihihihi
iya emang begitu lah ritme kehidupan.. dari hari kehari sama aja hehehe
rutinitas tiap hari yang kadang2 menjemukan tp juga sangat menyenangkan ..
@lyla: bukan ritme namanya klo dari hari ke hari naik turun jeng hehehe
@febrie: bagiku tidak menjemukan jeng, itung2 fitnes biar ngga cepat gemuk hahahaha
Posting Komentar