Mendapat cerita ini dari email seorang teman yaitu tentang kisah seorang Office Boy. Tapi pesan yang terkandung begitu dalam dan bagus banget. Untuk itu saya pingin "sharing" dengan sobat bloggerku. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua karena kita semua adalah "Pemimpin" baik dari lingkup rumah maupun dalam lingkup yang lebih luas dari itu, entah masyarakat, perusahaan atau pun yang lainnya....
------------------------------------------------------------------
Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana seorang direktur. Salah satu bagian acara di pesta tersebut adalah penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.
Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih salah satu yang terbaik dan bisa mewakili yang lain. Setelah itu dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut. Akhirnya yang terpilih adalah sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.
Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."
Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mengetahui ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.
Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.
============================================
Sahabatku,
Hanya tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.
Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.
Ayo mari kita budayakan mengucapkan kata "terima kasih, maaf, dan tolong", dimulai dari diri sendiri .
Pentingnya Memilih dengan Cermat Aplikasi Penjualan yang Aman
3 minggu yang lalu
29 komentar:
Aku pernah kenal seorang pemimpin dengan lisan dan jiwa yang demikian indah seperti itu, bahkan beliau selalu menegur kesalahan bawahannya dengan secarik kertas yang berisi nasehat dari kisah-kisah tauladan Nabi Muhammad SAW...
Ya, Nabi telah begitu indah mencontohkan sifat2 seorang pemimpin sejati, bahkan budak beliau pun yang mengabdi kepada beliau selama 10 tahun tak pernah mendengar kata2 buruk ataupun perilaku buruk dari beliau.
Jika kita mengaku sebagai pengikut beliau, selayaknyalah kita berusaha semaksimal mungkin meniru beliau...
Makasih banyak ya BUnda atas sharingnya...:)
Benar mbak Peny, ketiga kata itu merupakan kata yang sakti.
Walaupun sebuah kata yang sederhana, namun kadangkala karena ego manusia, jadi susah melakukannya.
Padahal 3 kata tersebut mampu meluluhkan hati orang yang keras, meluluhkan orang yang marah
Pondokku
Jeng Penny yth, sy gak salah pilih lagi, sy minta ijin sekali lagi jika blog Jeng Pen sy masukkan ke kategori Edublog dalam bahasan pengkategorian blog di buku saya.
Silahkan tuliskan email ke saya (alamat email ada di profil) :
ditunggu konfirmnya.
Makasih
Bagus banget nih mbak... Setuju dengan apa yang ditulis dengan mbak Penny di sini.
BTW, selamat ya karena blog ini direncanakan utk masuk dalam buku yg sedang disusun mas Willis.
Selamat utk semuanya ...
hanya kata sederhanay tp dalam maknanya :)
makasih bunda telah mengingatkan saya.
mungkin saya emang banyak salah.
akan saya mulai nanti pagi bunda. saya akan berusaha.
@Umi Rina: bener Umi, Beliau lah sebaik-baiknya suri tauladan bagi kita.
@Willis Koes: mas Willis, makasih ya. Iya.. nanti saya akan email ke mas Wil
@reni: makasih, mba... saya jg senang klo ternyata artikel saya bermanfaat bagi sahabat blogger yang lain.
@jeng Sri: iya jeng, bagi orang expatriate mungkin hal yang biasa untuk say thank you, excuse me, sorry, dst (krn aku juga pernah punya boss bule) tapi di Indonesia terkadang kata2 itu sangat sulit diucapkan, terutama oleh seorang atasan kepada bawahannya...
entah tiga kata itu atau yang lain, yang jelas membuat seseorang merasa sebagai manusia bukan sebagai seseorang pekerja, adalah sangat berarti dalam sekali...
Very nice posting! Jadi, ijinkan saya mengatakan: Maaf sudah lama ga mampir ke blogmu, Pen. Terimakasih atas persahabatannya selama ini, dan Tolong...jangan lupa tuk sering2 mampir ke blogku ya? hehehe...keep up the good writing, ya Pen!
Memang ketiga kata-kata itu sangat ampuh sebagai kata yang sangat manusiawi
undzur ma qoola wala tandzur man qoola :)
hanya 3 kata tapi..kadang kita suka lupa mengucapkannya ya..nice post, mbak...
storynya mantap...
benar2 ciri2 seorang pemimpin yg dapat menghargai bawahan yg paling rendah....
sikap arogan tidak akan menggugah hati nurani setiap orang.. sikap baik, walau itu sekecil apapaun, pasti akan di ingat sepanjang hayat di kandung badan....
wawawawah pkoke gooooddddddddd bgt lah top bgt
Terima ksh sudah mampir ke blog ane. Mohon maaf kalo blognya sederhana.
Tolong saya diperbolehkan ngisi komentar disini. Matur tengkyu
bener mba... ak ikhlas banget kalau kepsek kasi tugas ke ak pake kalimat bu mega, tolong bantu saya...
kesannya kita dihargai ga diperintah2... berawal dar kata manis akan membuat kerja kita jadi manis juga....
"maaf" apakah anda sudah mampir ke blog saya
"tolong" jika belum mampir, silahkan mampir
"terima kasih" jika anda mau mampir dan ksih komentar
"maaf" apakah link saya sudah dipasang disini,
"tolong" jika belum, mohon dipasang
"terimakasih" karena link anda sudah saya pasang
sori jeng, baru ol nih...belum sempat baca, tapi koment dulu hehehe
komen susulan dari komen di atas :)
Pemimpin seperti ini yang selalu kita rindukan trims inspirasinya juga mampirnya ke blogku yang katrok,salam kenal juga mudah-mudahan kita selalu mendapat manfaat dari pertemanan ini.
kata-kata beradab mbak...
please and thanks you...jadi ingat serial barney kesukaan hilda..katanya itu magic words..
tuh khan ketinggalan lagi...
makasih postingannya :)
Wow wow wow... terima kasih Bunda, postingan Bunda udah ngingetin akan kesombongan aku selama ini. Aku baru sadar bahwa selama ini aku jarang banget ngucapin kata2 itu setiap kali berkomunikasi dng anak buah.
Makasih Bunda atas pencerahannya.
U comment, I follow.
And I hope, U will do that too.
setuju setuju setuju banget
terima kasih maaf dan tolong, pernah hampir nangis mbak gara-gara 3 hal itu
pernah wen kelupaan,, trus mama bilang dulu, kalo gak bilang 3 hal itu hmmm bukan anaknya mama sm papa huaaa
udah kek paswot aja tu hehehe;)
Wah...cerita menarik
Salam kenal...
Baik, bunda, saya juga akan selalu menggunakan kata2 itu. Terima kasih.
nice posting gan..thanks ya atas informasinya..:D
terima kasih infonya, silakan mampir yaa ke sini dan jika mau arikel menarik lainnya silakan berkunjung ke sini yaaa...
Posting Komentar