02 April 2009

Tolonglah Diri Anda Sendiri


Seorang pemuda miskin yang lapar duduk santai di atas sebuah jembatan mengamati sekelompok nelayan. Ketika melihat keranjang yang berisi ikan-ikan hasil tangkapan mereka, pria pun itu bergumam...

"Ah, seandainya saya memiliki ikan sebanyak itu, hidup saya tidak akan seperti ini". "Saya akan menjualnya untuk membeli pakaian dan makanan".

Tiba-tiba seorang nelayan menghampiri pemuda tersebut dan berkata...

"Saya akan memberikan sejumlah ikan kepada Anda bila Anda mau sedikit membantu saya".
"Tentu" jawab si pemuda.
"Tolong jaga tali pancingan ini sebentar". "Ada keperluan yang harus saya bereskan di ujung jalan sana," lanjut nelayan itu.

Sang pemuda dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Sewaktu ia menjaga pancingan nelayan itu, ikan-ikan mulai menggigiti umpannya, dan ia pun mulai menangkap ikan-ikan tersebut. Dalam sekejap, ia mulai tersenyum lebar, menikmati aktifitasnya.

Ketika si nelayan kembali ia pun berkata...

"Saya memberikan kepada Anda ikan-ikan yang telah saya janjikan".
"Ini, ambilah semua ikan yang telah Anda tangkap". "Tetapi saya juga akan memberikan sedikit nasihat bagi Anda".

"Lain kali, saat Anda memerlukan sesuatu, jangan menghabiskan waktu Anda dengan berkhayal dan berharap bahwa Anda akan mendapatkanya."
"Sibukkanlah diri Anda, lemparkan tali pancing Anda sendiri, dan buatlah impian Anda menjadi kenyataan".

Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah berkhayal dan bermimpi itu wajar dan boleh-boleh saja, tapi khayalan dan impian kita itu akan sia-sia saja bila kita tidak berusaha untuk meraihnya. Tuhan (Allah SWT) tidak akan merubah nasib kita bila kita sendiri tidak ada usaha untuk merubahnya.

Semoga bermanfaat......


32 komentar:

rampadan mengatakan...

Bener banget yg bunda bilang, kita harus berusaha untuk mencapai yg kita mau.

Makanya dulu emak bilang "gantungkanlah cita citamu setinggi langit, seperti bintang itu. Dan biarkan setiap malam bintang itu menggodamu, untuk selalu berusaha meraihnya..

Penny mengatakan...

@rampadan: bagus banget tuh nasihat si emak, tapi udah di praktekkan belum??

mommy adit mengatakan...

setuju banget!!!!

umi rina mengatakan...

Setuju!!!
Bermimpi dengan usaha dan doa tentunya akan berbuah kenyataan, tapi kalau bermimpi sambil berkhayal apalagi sambil ngiler, waaah.... jangan harap bintang jatuh dari langit dech..... :D

Thanks Bunda, nice post :)

mama hilda mengatakan...

Asyik..pagi-pagi dapat pencerahan di blog nya bunda medani...
betul bunda sekali bunda..bermimpi kudu disertai dengan usaha riel..kalau tidak mimpi hanya sebuah mimpi di siang bolong

namaku wendy mengatakan...

mimpi utk diraih bukan cuma utk dkahayalkan belaka, dgn segenap usaha dan doa, berjuanglah!!! tapi wen masih sering bermimpi sekedar mimpi doang dink hihihi jadi malu(blush)

Embun mengatakan...

Cerita yang menarik dan mendidik... Sangat bermanfaat buat renungan dan refleksi kehidupan

Anonim mengatakan...

setuju jeng... harus ada usaha yak..

Anonim mengatakan...

setuju jeng... kudu usaha yak...

rayearth2601 mengatakan...

yup, bener sekali mbak, tapi sebelum kerja, mimpi dulu ah, tidur maksudnya, hehe

Istirahat kerja , mimpi lagi. kalau bisa, wakakaka

Kangmastyo mengatakan...

Bunda Medani emang spesialis refleksi dan renungan yah. Postingan2nya kena di hati. Saya perlu banyak belajar nih...

Unknown mengatakan...

bener banget! kalo tidak mau berusaha, kita tidak akan dpt apa2 meskipun berkhayal setinggi langit.

Ajeng mengatakan...

Betul bunda,karena hanya kita sendirilah yg bisa mengubah nasib kita..Nice post

Penny mengatakan...

@Kangmastyo: makasih kang klo postingan saya bermanfaat buat yg lain...
@Mamahilda: makasih lho mba.. for selalu visitting my blog...

Lyla mengatakan...

berusaha dan berdoa, insya Allah diridhoi :)

Diary Pink mengatakan...

setuju mbak... semua tergantung pada diri sendiri, berkhayal tanpa usaha dan doa gak ada hasilnya

Keke Naima mengatakan...

setuju.. mimpi aja tanpa usaha = nol besar..

catatan kecil ifat mengatakan...

setuju banget bunda...klo cuma menghayal dnk percuma, butuh aplikasinya

salam kenal yah bud

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

netul, setuju sekali, harus berusaha, jangan menunggu....

Putra Anambas mengatakan...

Analogi yang mantap. Salam kenal aja. Tapi kdg2 udah lama mancing ga ada ikan yang ketangkap. Mungkin krn habitat ikan yang makin rusak, laut yang semakin tercemar oleh ulah kita. Bisa jadi jg karena ikan2 jaman sekarang doyan sogokan semua.

Senoaji mengatakan...

cita-cita dan usaha berdoa sebagai benang merahnya..

reni mengatakan...

Mbak.., keren banget ceritanya. Emang orang kudu usaha ya ?? Kalau hanya mimpi dan berharap saja tak akan ada hasil yang bisa dicapat.
Nice posting mbak...

buJaNG mengatakan...

Ya siap lagi yang morubah nasib kita kalo bukan kita sendiri...?

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum...

Gembira dapat mengenali anda melalui blog yang banyak info dan manfaatnya. Semoga akan terjalin silaturahim antara dua negara berjiran. Cerita yang dimuatkan begitu memberi inspirasi untuk meraih kejayaan dengan segala usaha yang ada.

Salam persaudaraan dari Malaysia.

p3ny0 mengatakan...

setuju bgt Bunda...

kita harus selalu berusaha tuk menggapai apa yg tlah kita cita2kan..

yg penting ikhtiar dulu, baru kemudian bertawakkal, gitukan bunda..??

attayaya mengatakan...

bermimpi, berusaha lalu berdoa

Xitalho mengatakan...

Sangat ngena banget ke saya mbak... saya suka ngayal yg enggak2... jadu knp cuma ngayalin ? mending juga dikerjain....hehehehe

Thank's banget sharing mbak...

kakve-santi mengatakan...

wew... :D
cerita kok kaya gini..

mantafh.. :D
bicara cita2, cita2 adalah sebagian dari tujuan..

Bosshary mengatakan...

Tapi sekarang orang lebih sering meminta tolong kepada orang lain, karena tidak percaya diri. Orang selalu berfikir, orang lain lebih baik dari dirinya sendiri sehingga hanya orang lain yang bisa merubah saya menjadi lebih baik, bukan karena dirinya sendiri.

Anak Nelayan mengatakan...

nice post..thanks yaa

xzcoslo mengatakan...

mampir mas...

Dilasari Hidayat mengatakan...

Nasehat yang bagus sekali, bunda.