19 Maret 2009

Layak kah Kita Untuk Sombong???

Sudah menjadi watak manusia untuk selalu ingin "lebih" dari yang lain. Lebih dalam hal segala hal. Bahkan tidak jarang menjadikan diri kita (manusia, red) menjadi sombong atau takabbur. Terkadang kesombongan kita juga di "bumbui" dengan prasangka atau "negative thinking" pada yang lain. Yang semua itu hanya untuk lebih mengukuhkan bahwa "I am the best among others"

Seperti halnya kisah berikut ini.
Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa.

Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri, berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.

Doa pertama mereka panjatkan, mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.

Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.

Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya . Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya , lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain
pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima berkah tersebut karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.

Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema: "Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada disisi lain pulau ini?"

"Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan", jawab lelaki ke satu ini. "Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa".


"Kau salah!" Suara itu membahana. "Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa- apa".

"Katakan padaku", kata lelaki ke satu itu. "Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?"

"Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!"


Renungan:
Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Sadarilah betapa banyak orang yang telah mengorbankan segala
sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain, dan janganlah menilai seseorang/sesuatu hanya dari yang terlihat saja.

Semoga bermanfaat dan bisa menjadi renungan bagi kita semua...

33 komentar:

mommy adit mengatakan...

Duh.. jangan2 doa2 saya yang dikabulkan itu sebenarnya adalah doa orang tua atau orang lain yg dikabulkan Allah ya..

Kalau begitu, mari kita saling mendoakan. Mbak Peni berdoa agar doa nita dikabulkan, dan sebaliknya nita berdoa agar doa Mbak Peni dikabulkan...

Rita Kusuma mengatakan...

tulisan yang bagus untuk bahan renungan..
salam kenal ya mbak :D

Anonim mengatakan...

betul..kadang keinginan kita terkabul karena ada orang lain yang selalu mendoakan atas keberhasilan kita..maka ditengah kesuksesan selayaknya kita selalu bersyukur dan selalu mendoakan orang2 yang selalu mendoakan untuk kita..nice post jeng..:)

Milla Widia N mengatakan...

sesama orang beragama harus saling mendoakan, jadi semuanya berkah :D

keberhasilan kita juga ada kontribusi doa dari orang2 disekitar kita, tanpa kita sadari

Anonim mengatakan...

Sombong??? Hmmmm, jauh2 dech... Orang yang sombong cuma bikin rugi diri sendiri, dijauhi dari pergaulan, dibenci Nabi, dan dimurkai oleh Allah SWT.

Anonim mengatakan...

Sombong? wah jangan deh, itu sifat yang paling dibenci Allah SWT

namaku wendy mengatakan...

tidak ada seorang manusia pun yg layak bersikap sombong karna yg bole sombong hanya Allah
ckckck sesat itu namanya hehehe sesama manusia itu harus saling mendoakan donk:)

Anonim mengatakan...

ia mbak..ga ada alasannya untuk kita menjadi sombong..
nice article mbak..

Unknown mengatakan...

tak ada seorangpun layak sombong. krn kita tidak punya apa2. semuanya adalah dari Tuhan.

Anonim mengatakan...

Pelan sech...tapi dalem

Anonim mengatakan...

Orang sombong maka akan seperti puisiku ini Mbak.. cobalah baca.

Anonim mengatakan...

mudah2an dijauhkan dari sifat sombong ini...karena ini penyakit hati yang menjerumuskan kita kedosa..

Keke Naima mengatakan...

emang gak ada bagus2nya jd org sombong ya.. Moga2 aja kita semua bukan org sombong :)

Unknown mengatakan...

insya Allah dijauhkan dari sifat sombong yah,amin...

Anonim mengatakan...

semoga aku gak menjadi orang yang sombong di muka bumi ini... amin...

Anonim mengatakan...

mudah2an saya dijauhkan dari sifat yang sombong amin...

Anonim mengatakan...

thank's mbak untuk renungan nya

Senoaji mengatakan...

Setuju bunda. kalo menurutku kalo ada orang seperti itu. bakar ajah!! *waaa ekstrimmm!!* xixixiixixi... lha maling ayam aja banyak yang dibakar, masak orang yang sombong dan lebih super nyebelin gak dibakar kan gak seru tuh wakakakakkak!! jadi kalo ada yang sombong luar biasa! bakar ajah! wkakakakka!!!

Ajeng mengatakan...

Yang peling menakutkan adalah kesombongan yang tanpa kita sadari.. Nice blog mbak,senang bisa berbagi.Salam...

reni mengatakan...

Apa yang terjadi kalau ternyata yang kita sombongkan adalah "hak" orang lain (seperti cerita itu) ya ??
Memang tak selayaknya kita sombong, ya mbak.
Nice article... Bisa mengingatkan kita untuk tidak berjalan 'mendongak' di muka bumi ini.

Kristina Dian Safitry mengatakan...

makasih mbak..diajak merenung disaat hampir"letih"

Kangmastyo mengatakan...

Subhanallah. Sungguh mulia orang yang meletakkan dunia pada tangannya, namun tidak di hatinya.

annin mengatakan...

sombong....no way!

Anonim mengatakan...

bagus tulisannya bu, mantap dahhh, mari kita saling mendoakan

Anonim mengatakan...

ass, salam kenal mbak
kesombongan adalah api
hehehhe

mbak bisa tukeran link?
kalo berkenan kabari aku ya

Izka mengatakan...

Betul sekali, hidup akan lebih indah dengan kerendahan hati...

Anonim mengatakan...

tidak layak sama sekali
byme

Anonim mengatakan...

updet jeng... main pet terus neh hehehhee

rosa devga mengatakan...

apa yg perlu dsombongkan? sebenarnya manusia itu miskin,semuanya hanya milik-Nya. moga saya bukan termasuk orang yg sombong, namun terkadang manusia tak sadar untuk berlaku sombong, untuk itu kita harus saling mengingatkan...

LOEN'S Blog mengatakan...

Kalo sombong jangan donk.., tapi kl berbangga boleh donk Mba'...

JO mengatakan...

Sombong gak boleh, somse kali boleh ya Jeng Penni, hehehe

Kristin Or Ichien mengatakan...

moga2 kita semua di jauhakan dari sifat sombong...:)

Anonim mengatakan...

Pen, aku suka banget ama artikelmu yg ini. Kapan hr sempat lupa siapa ya yg posting dulu? Ternyata disini..Aku kpn hr bikin Blogger Pay It Forward (http://bukufanda.blogspot.com/2009/03/blogger-pay-it-forward.html).
Kamu mau ga lanjutin gerakan ini? Soalnya yg aku tunjuk ada yg ga sanggup. Kabari yah sanggup/ga sanggupnya. Aku berharap km mau deh, ga sulit kok, n ga usah cepet2. Just take your time.