26 Maret 2009

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu


Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, kekalahan, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya semua hanyalah angan semata dan menghadirkan nelangsa/kekecewaan yang begitu mengguncang jiwa.


Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat jiwa ini terguncang masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Hidup ini ibarat belantara.
Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak dan keinginan.Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa kita dapatkan, dan tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan terkadang kita sulit sekali menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi.

Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain. Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah. Akhirnya kesuksesannya itu membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu pun halnya dengan kegagalan, sering kita menghadapi kegagalan dengan tidak benar. Padahal kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Dan kegagalan juga berarti tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita. Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan, kedudukan pasti sudah ada ketentuan dari Allah. Istilahnya apa yang jadi rizki kita, Insya Allah tidak akan tertukar dengan rizki orang lain. Begitu sebaliknya. Dan apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
*****************************************************
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS Al-Hadid ;22-23)
*****************************************************
Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :
“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)

Maka setelah ini, janganlah kita hanyut dalam kesedihan jiwa yang berkepanjangan terhadap apa-apa yang gagal kita raih. Karena kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan fana, masih ada kehidupan yang lebih kekal dan abadi menanti yaitu mencari hidup yang sesungguhnya: kehidupan di akhirat!

Jadi sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

terima kasih nasehat nya Akhi Salim

34 komentar:

rampadan mengatakan...

kadang sulit untuk menerima kenyataan kalau sesuatu yang berharga dan kita cintai itu bukan milik kita.
kadang perlu tetesan air mata untuk membuat kita sadar dari keegoisan hati itu.
begitulah hidup, kadang memang perlu berteriak, kadang memang perlu menangis, kadang memang perlu tersenyum dan tertawa.

Anonim mengatakan...

betul bunda..dan yang terpenting itu kita selalu ikhlas untuk menerima apa yang sudah menjadi takdir..
takdir bukan berarti tanpa usaha, tapi usaha maksimal untuk merubah nasib..nice post..

Anonim mengatakan...

belajar untuk mengiklaskan semuanya kita kembalikan sn Tuhan, semua dari Tuhan dan bakal kembali kepadaNya juga.
tulisannya kembali menyadarkan aku neh mba makasih udah diingatkan yaaa

Keke Naima mengatakan...

iya mbak, sy kadang suka menangisi yg blm jd rejeki sy. Pdhl kl pun di dapat blm tentu itu jd yg terbaik y... Skrg sie sy berusaha u/ jadi orang yg ikhlas aja kalo pun bersedih gak mau berlarut2

Umi Rina mengatakan...

Siapa yang tidak ingin hidup sukses di dunia dan akhiratnya?

Kesuksesan itu hanya bisa diraih dengan mentaati segala aturanNya dan petunjukNya, sehingga pada saat apa yang diharapkan 'belum' diraih, dapat bertawakal kepadaNya.

Dia tidak pernah buta dengan hambaNya yang mau berusaha dan berdo'a, kalaupun apa yang diharapkan belum diraih, bisa jadi Dia menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari sudut pandangNya, dan bisa jadi juga Dia menundanya sampai saat tepat kita dapat menerimanya, sehingga tidak menjadi orang yang sombong ataupun kufur...

Tetap semangat Bunda...:)

luxsman mengatakan...

kata Pak kYAi : kita harus banyak bersyukur dan ihlas......

rosa devga mengatakan...

Postingannya keren eeyyy.....plok...plok.....ini blog emang seru neh!Thx ye

Anonim mengatakan...

Diri ini saja bukan milikku, tapi punya kewajiban untuk menjaganya. itulah hebatnya Tuhan. Salam.

Anonim mengatakan...

Hi friend.. Interesting post.. Nice blog work.. keep it up..
will drop by your site often.. Do find time to visit my blog and post your comments..
Have a great day.. Cheers!!!

Anonim mengatakan...

mantap dah, ilmu ikhlas ini :)

Anonim mengatakan...

terkadang agak sulit yah jeng... itulah sisi egoisnya manusia...

Anonim mengatakan...

Smua milah Nya ya mbak

Milla Widia N mengatakan...

wuih emang sulit rasanya menerima kejadian pahit, tapi kita gak boleh terus larut dalam tangisan khan?

tulisan yg bagus, dan memberi pencerahan di saat kesulitan saya saat ini.

sudahlah, ikhlasin aja apa yg belum jadi milik kita

JengSri mengatakan...

Memang kita sesungguhnya tidak memiliki apa2 didunia ini.

Atca mengatakan...

yup...setuju banget nih...kalo kita selalu kecewa dan menyesali sesuatu yg bukan milik kita, hanya akan membuat hidup jadi makin susah.

thanks for share ya jeng..

diNa mengatakan...

menangis itu reaksi spontan terhadap suatu hal yang menghantam batin kita, wajar.. asal kita bisa cepat sadar bahwa Allah Maha Segalanya.. Btw, aku udah masuk di blog list mb peni blom ya? :)

Unknown mengatakan...

betul, apa yg kita miliki sementara sifatnya krn semua hanya benda duniawi pemberianNya.

p3ny0 mengatakan...

wah.. bener2 postingan yg sangat bermanfaat mbak.. jdi ngingetin yg sudah agak2 lupa ni mbak...

kita hrus ikhtiar dulu, baru bertawakkal dan mencoba menerima dgn ikhlas apa yg telah ditakdirkan Allah kepada kita..

salam kenal n makasih dah berkunjung ke blog saya mbak.. ;)

LOEN'S Blog mengatakan...

Hmm.., good posting !!
Semoga dapat dijadikan pembelajaran Mba' untuk kita semua..

annin mengatakan...

sekarang ini aq jg lagi belajar hdp ikhlas,ikhlas menerima kenyataan .....mudah2an kita semua bisa menjadi manusia yg ikhlas,amien

GOJEK #GolekRejeki mengatakan...

intinya ilmu ikhlas

Erik mengatakan...

Setuju mbak Penny, pada hakekatnya yang ada pada kita bukanlah milik kita, tapi milik-Nya.
Yg ada pada kita hanya titipan, amanah yg harus kita jaga. Namun sering kali kita anggap milik kita.

rayearth2601 mengatakan...

komen lagi ah,

betul, jangan menangisi yang bukan milikmu, dan juga jangan menangisi milikmu :)

bunda azka mengatakan...

setuju...
kita mmg harus belajar untuk mengiklaskan. Semuanya kita kembalikan pd Tuhan,

Diary Pink mengatakan...

kadang memang susah untuk tidak menangis... tp apa daya sekuat apapun tetap saja airmata keluar

Lyla mengatakan...

belajar ikhlas memang susah, kadang masih aja ngedumel sama Tuhan

namaku wendy mengatakan...

iya sih mbak seharusnya demikian, jangan tangisi apa yg bukan milik kita tapi kadang suka lupa gitu mbak, apalagi pas dlm keadaan dkuasai emosi gitu hiks, kalo pas sadar diri yah inget:D

IjoPunkJUtee mengatakan...

TEringat oleh obrolan Ippho "dewo" Santosa, saat ia kehilangan orang tercinta....

"aku menangis tersedu-sedu...berhari-hari diliputi kesedihan, namun aku menyadari bahwa tangisanku adalah luapan keegoisan, karena aku tak mau ditinggalkan, padahal dia mungkin mendapat tempat yang lebih baik di sisiNya. Aku harus merelakannya, jika acu cinta...."

Andre mengatakan...

Selalu tabah, pantang menyerah, hadapi kenyataan dan terus maju..

mudah diucapkan, susah dilaksanakan..T____T

Senoaji mengatakan...

apapun yang didapat adalah itulah yang sementara ini cukup buat kita, apa yang dihilangkan adalah sementara yang baik buat kita. semuanya adalah bicara penundaan untuk sesuatu yang mungkin baik untuk masa depan

WoeL mengatakan...

sangat inspiratif bu....

omiyan mengatakan...

hhmm duh indah banget hari ini, baca postingan ibu nih..

damai gitu lho

donalduck mengatakan...

artikel ini... jadi ingetin saya... waktu patah arang eh patah ati.. ih kalo inget lagi,,, alangkah bodohnya saya waktu itu,,, karena rahmat Allah jauh lebih besar dr kejadian itu...
thanks postingannya bunda...

herizal alwi mengatakan...

Jodoh Yang Hilang – Mario Teguh

Engkau yang cintanya tak berbalas,
kudengar senandung lirihmu

Aku melihatmu berjalan dengan dia yang bukan aku,
bertaut jemari dalam senyum dan tawa kecil yang menyayat hatiku.

Aku berharap itu aku
yang bergetar hatinya karena sentuhan jemarimu yang anggun.

Ooh .. betapa aku berharap itu terjadi

Aku melihatnya bergelayut manja dan bersender lembut ke tubuhmu yang damai dan wangi.

Aku berharap itu aku
yang luruh hatinya dalam syahdu karena menghirup udara beraroma kesurgaan yang mengitarimu.

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Aku melihatmu merapihkan rambutnya sambil membisikkan rencana keindahan penyatuan jiwamu dengannya.

Aku berharap itu aku
yang menggenang matanya dengan air mata haru, karena keindahan dari janji pernikahan yang jujur dan setia.

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Tuhanku Yang Maha Lembut,

Temukanlah aku dengan belahan jiwaku,
yang mengobati pedihnya cinta yang terabaikan ini,
yang mengisi palung kehidupanku yang dalam dan kosong karena kesendirian yang sunyi ini.

Aku berharap itu aku …,
yang berbahagia dalam pernikahan yang memanjakanku dalam kemesraan dan kesetiaan.

Wahai Yang Maha Cinta,

Ooh … betapa aku berharap itu terjadi.

Aamiin


Jodoh Yang Hilang
Oleh : Mario Teguh