Dah satu bulan lebih dapat PR dan Award dari deenar yang belum sempat kukerjakan karena kesibukanku, kemalasanku ngenet dan juga karena lupa tentunya, hehehe maaf ya.. Dee, jangan kapok untuk kasih PR ke aku lagi ya...please...
Harap maklumlah, waktu itu anak-anak lagi banyak ulangan harian, disusul ulangan semester ganjil dan berbagai aktifitas yang harus kuikuti. Jadi daku harus mengambil skala prioritas mana yang harus segera kulakukan, mana yang bisa kutunda dulu mengerjakannya, dan seterusnya. Alhamdulillah sekarang ada waktu senggang di long weekend ini untuk ngerjakan nya.
Tancap... Mang....
"10 Facts About Me"
1. Saya adalah Tripeni Nihayati, biasanya dipanggil Peni oleh teman-teman di SMP sampai Kuliah plus teman-teman kantor; dipanggil "Ninik" oleh keluarga besar serta teman-teman masa kecil ku (sampai dengan SD). Tapi ada juga panggilan mesra dari "Almarhum Ayahku" untukku yaitu "Non" diambil dari kata Nonik. Duh... jadi ingat beliau nih...
2. Saya adalah ibu dari tiga orang Putri yang manis dan lucu, yaitu Meutia, Dara dan Nina. Meutia berumur 8 tahun dan kelas 4 SDIT; Dara berumur 6 tahun dan kelas 1 SDT; sementara Nina masih berumur 2 tahun (tentunya belum sekolah dong...)
3. Saya anak bungsu dari tiga bersaudara, dan satu-satunya yang perempuan. Tidak heran bila orang tuaku, terutama Ibu sangat memanjaku sedari kecil dan tidak ingin aku jauh-jauh dari nya. Sampai-sampai kuliah pun daku tidak boleh kuliah di luar kota, tidak boleh ngekos, alias harus PP tiap hari ke rumah demi agar terkontrol segala kegiatanku di luar rumah. Eh.. sekarang malah tinggal di Kalimantan Timur, di tengah hutan lagi, tepatnya di pertambangan Batubara. Jadi sekali keluar rumah.. eh langsung jauh banget kan??
4. Saya tipe orang yang tidak mudah putus asa, selalu berusaha bangkit dari kegagalan atau kesalahan yang ada. Karena saya berprinsip kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan atau kemenangan yang tertunda. Itu juga yang saya tanamkan pada anak-anak saya .
5. Saya menikah saat berusia 24 tahun, dengan pemuda dari Nangroe Aceh Daarussalaam yang saya kenal di Camp perusahaan. Hanya beberapa bulan dari awal pertama kali kami kenal, dia meminta keluarganya untuk melamar saya, dan seterusnya dilanjutkan dengan memutuskan untuk menikah dengan saya di bulan Juli 1999. Sebuah proses yang singkat, dan memang itu yang saya inginkan, karena saya tidak ingin berpacaran sebelum menikah. Alhamdulillah malah lebih mesra dan romantis jadinya saat setelah menikah
6. Saya hobby banget dengan yang namanya tanaman, jadi tidak heran bila rumah saya penuh dengan aneka ragam koleksi bunga. Ini juga karena ajaran/didikan dari ibuku tercinta. Ibu selalu bilang padaku bahwa rumah seorang "perempuan" adalah yang segar dan sejuk, agar bisa menyejukkan/menyegarkan hati yang punya rumah. Untuk itu harus banyak tanaman/bunga di sekitarnya. Bila gersang (tanpa tanaman/bunga), maka akan gersang pula jiwanya. Ehm.. sebuah nasehat yang bagus untukku (mungkin juga untuk teman-teman yang lain), karena tanaman/bunga bisa menjada sarana refreshing bagiku di kala kepenatanan menderaku
7. Saya paling tidak suka bila ada orang yang tidak tepat waktu, karena saya sendiri berprinsip untuk selalu tepat waktu terhadap segala janji yang telah saya buat sebisa mungkin. Bahkan kalau perlu saya datang sebelum waktu yang telah ditentukan. Mengapa? Karena menunggu itu adalah pekerjaan yang paling menyebalkan menurutku. Sedetik terasa semenit, semenit serasa sejam, sejam serasa sehari, dst.... Kalaupun aku harus datang terlambat, sebisa mungkin aku akan infokan entah via email, telpon ataupun SMS mengapa aku harus datang terlambat. Tidak akan membiarkan mereka menunggu tanpa kepastian dari ku
8. Saya paling suka curhat bila ada masalah datang. Karena dengan curhat, saya merasa ada orang yang bisa membantu saya mencari solusi masalah dan jiwa rasanya juga lebih plong gitu, seperti ada beban yang terlepas . Teman curhat favoritku adalah my hubby, terutama bila masalah yang bersifat pribadi atau keluarga, dan juga sahabat-sahabatku bila masalah pertemanan, pergaulan dan yang sejenis dengan itu.
9. Saya paling benci bila ada orang yang bermuka dua, dihadapanku dia berusaha baik-baik dengan ku, tapi di belakangku dia menjelek-jelekkanku. Mendingan terus terang saja, karena saya terbuka untuk setiap kritikan yang bersifat membangun yang ditujukan pada diriku. Karena bagaimana saya bisa tahu klo saya salah dalam perbuatan atau tingkah laku bila tidak ada orang yang mengoreksi ku, iya kan? Terkadang kita merasa apa yang kita lakukan itu adalah yang benar menurut kita, belum tentu menurut orang lain
10. Saya paling "sepet" mata bila lihat rumah berantakan tak karuan dan debu dimana-mana. Karena bagiku rumah yang mungil pun akan terlihat indah, bila tertata dengan rapi dan bersih. Jadi saya demen banget yang namanya beres-beres rumah hanya karena ingin rumah terlihat rapi dan indah
Nah, itulah diriku yang sebenarnya, walaupun masih belum menggambarkan diriku yang sesungguhnya karena hanya beberapa hal tentang diriku saja yang kutulis di atas. Tapi yang penting PR nya dah selesai kan?? Jadi award nya boleh kuambil dong ya mba Dee??
Terima kasih atas awardnya, sebuah award penuh Cinta dari seorang sahabat....
28 Desember 2008
Tugas Yang Tertunda
22 Desember 2008
Semangkuk Mie....
Postingan ini kupersembahkan terutama untuk Ibu ku yang tercinta di hari yang Spesial ini, Ibu, I Love U Forever .....
20 Desember 2008
Manajemen Waktu
Sebuah renungan buat kita semua karena kita semua pasti pernah mengalami kesulitan dalam mengatur waktu yang ada. Waktu 24 jam terasa kurang karena kita tidak bisa mengaturnya dengan baik:
Suatu hari, seorang ahli 'Management Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata: "Baiklah, sekarang waktunya kuis".
Para mahasiswa pun mulai konsentrasi dan menyimak kuis yang akan dibawakan oleh sang ahli.
Sang ahli pun mengeluarkan sebuah toples berukuran galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples. Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya:
" Apakah toples ini sudah penuh?"
Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah!"
Kemudian dia berkata, " Benarkah?" Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu. Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi:
" Apakah toples ini sudah penuh?" Kali ini para siswanya hanya tertegun,
"Mungkin belum!", salah satu dari siswanya menjawab. " Bagus!" jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab
Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas. Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya:
"Apakah maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya!"
"Mungkin Benar! tapi tidak sepenuhnya benar", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.
"Apakah BATU-BATU BESAR dalam hidupmu?"
Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, keluargamu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, kesehatanmu, mimpi-mimpimu, Ibadahmu pada Tuhanmu atau hal yang lain. Semua hal yang kamu anggap PALING BERHARGA dalam hidupmu itulah BATU BESAR mu! Ingatlah untuk selalu meletakkan BATU-BATU BESAR tersebut sebagai yg PERTAMA, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka.......... Kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil.
Kamu tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu"........
Nah, sekarang kita kembalikan pada diri kita masing-masing, sudahkah kitat meletakkan BATU BESAR dalam kehidupan kita sebagai prioritas utama waktu kita?
Baca Selengkapnya...
17 Desember 2008
Belajarlah Untuk Tetap Semangat.....
Setelah mendapat kiriman email ini, saya merasa sangat bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada saya selama ini. Dan saya juga belajar untuk tetap bersemangat dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan Nya kepada saya, karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan cobaan kepada kita kecuali sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dalam menghadapinya. Musibah dan kebahagiaan, semuanya adalah ujian dari Nya, apakah kita sebagai makhluk nya mampu melaluinya dengan baik. Tidak perlu keluh dan kesah, semua harus kita hadapi dengan tetap semangat dan selalu tersenyum (seperti postingan saya sebelumnya disini)
tetap sekolah dan serius mendengarkan pelajaran yang sedang diberikan
Dia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah untuk menuju ke sana . Dan ia juga tetap tersenyum menyambut dunia. Senyum... dan Senyum yang selalu ia perlihatkan, tidak pernah ada tangisan dan penyesalan atas cobaan yang menimpanya.
dan keep on smiling... senyum terus....
Setelah beberapa lama, buah atas kesabaran dan keikhlasan Qian memberikan hasil. Ada orang yang berbaik hati dan menyumbangkan dua kaki palsu untuk Qian HongYan. Sehingga dia semakin bersemangat dan mantap menjalani kehidupan ini.
12 Desember 2008
HP ku Sayang... HP ku Malang.....
Sebagaimana ibu-ibu yang lain, HP seperti senjata perang bagiku. Selain karena memang pekerjaanku sebagai sekretaris juga menuntutku agar aku memiliki HP sehingga mudah untuk dihubungi dan juga menghubungi, dengan HP aku juga bisa terus menjalin komunikasi dengan para sahabat-sahabatku. Istilahnya hidup ini bagaikan sayur tanpa garam kalau tanpa HP, hambar banget gitu lho!!
HP ku satu-satunya ini sangat kusayangi, karena bentuknya yang tipis dan ringan. Jadi enak dibawa kemana-mana. Walaupun wadah tempat penyimpanannya dah sobek sana-sini karena digigitin oleh "baby Nina" (karena empuk dan lembut kali ya??) tapi aku tetap "menyayanginya". Kemanapun aku membawanya, kecuali ke kamar mandi (walaupun terkadang masih juga kubawa, karena tiba-tiba ada telpon dari kantor yang mengharuskan ku segera mengangkatnya).
Tragedi terjadi ketika aku mendatangi undangan pernikahan anaknya karyawan di kantor bareng teman-teman kantor yang lain demi mengejar jam makan siang (hehehe niat banget pokoknya dah.. yang penting bisa maksi gratis). Lokasi rumah yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk dan gang sempit, membuat aku harus lebih waspada. Terlebih lagi hari itu aku membawa HP tanpa "rumahnya" alias kutenteng langsung karena wadah tempat penyimpanannya raib setelah dibuat main oleh baby Nina. HP kecil dan permukaan "chasing" nya yang agak licin ini kubawa jadi satu bersamaan dengan dompetku. Sehingga memang resiko tinggi untuk mudah terjatuh. Perasaan was was dan deg-degan udah terasa dari awal nyampai di lokasi ini, mana mobil parkir pas di atas got sehingga turun dari mobil sudah disambut dengan aroma "parfum" got yang menyengat. Udah sempat terpikir "waduh gimana ya.. klo HP ku sampai tercebur dan masuk dalam got ini?" tapi pikiran itu kubuang jauh-jauh dan akupun melangkah pasti ke lokasi acara tak jauh dari tempat kami memarkir mobil.
Seperti biasa, pulang dari acara pernikahan perut pun sudah kenyang. Guyonan sepanjang jalan pun seru kami lakukan, cekikikan sana sini sehingga aku pun teledor. Saat sedang asyik cekikikan dan pintu mobil masih dalam kondisi terbuka, HP yang hanya kupangku diatas pahaku terjatuh ke dalam got yang berwarna hijau kehitaman dan beraroma parfum nan aduhai tadi gara-gara tersenggol oleh teman. Wadow!!!. Aku hanya bisa teriak "HP ku, HP ku ..." halah ya mana bisa menyelamatkan HP klo cuman teriak doang, gimana sih??? Akhirnya ada teman kantor cowok yang mau menolongku yang mulai cemas kehilangan HP dengan menceburkan tangannya kedalam got tadi dan berhasil mengangkat HP ku. Alhamdulillah.....
Setelah itu, untuk mencegah kerusakan lebih parah dan atas instruksi dari teman yang pernah mengalami HP nya kecebur dalam air beberapa kali (wah... ternyata masih ada yang lebih parah dari aku ya??? syukurlah) HP langsung kumatikan saat itu juga. Setelah itu temanku yang profesional dalam hal HP kecebur air tadi langsung "memreteli" alias membuka semua bagian HP agar air yang masuk ke dalam HP bisa segera dikeluarkan. Chasing dibuka, SimCard dikeluarkan, batteray diambil, penutup layar dibuka, di lap dengan tissue, dan seterusnya. Pokoknya semua teman-teman langsung berkumpul membantuku, sementara aku masih terbengong dengan apa yang telah menimpa HP ku.
Selama perjalanan pulang menuju kantor, aku hanya bisa menatapi wajah HP ku yang carut marut dan berharap tidak rusak alias masih bisa dipergunakan lagi. Bisikan dari teman-teman sepanjang perjalanan yang ku terima adalah:
- "Udah, mba... nanti klo rusak, jual aja ke aku" aduh.....makin takut deh...
- "Ngga apa-apa itu, mba. Nanti dijemur atau di hair dryer aja dalam keadaan masih di preteli atau dibuka semua kayak gini, klo dah agak kering, mba coba pasang semuanya lagi, terus mba nyalakan HP nya. Klo masih ngga mau nyala matikan lagi. Atau klo masih layar nya error ya.. cepat matikan lagi. Mending langsung di servis aja" .. aha sedikit menentramkan hatiku, walaupun masih deg-degan.
Sesampainya di kantor, HP langsung kujemur dibawah sinar matahari dekat jendela kantor. Sambil menunggu HP yang kujemur kering dan tidak ada air yang menetes lagi (takut juga karatan kan? sebab HP jatuh di air kotor banget hiiiiiiiiii), aku pun pinjam spare HP punya teman. HP jadul banget yang aku sendiri ngga tahu cara pengoperasiannya. Mau SMS lari lagi ke sang empunya HP minta ajarin, mau nelpon lari lagi ke dia, karena memang HP ini benar-benar jadul dan sedikit aneh cara pengoperasiannya . Tapi mau gimana lagi, daku tetap perlu HP selama proses menunggu kepastian apakah HP ku masih bisa dipake atau tidak, karena pak Boss termasuk rutin menghubungi begitu pula anak-anak di rumah, karyawan yang kerja shift, dll.
Benar-benar sebuah penantian yang tidak sia-sia, selang beberapa jam, aku yang sudah mulai tidak tahan dengan si HP jadul dan penasaran ingin memastikan apakah HP ku masih bisa terselamatkan atau tidak, alhamdulillah HP ku ternyata masih bisa dipergunakan lagi dan kondisinya juga baik-baik saja. Padahal kata teman, harus diangin-anginkan dulu selama 1-2 hari biar benar-benar kering dan tidak boleh dioperasikan. Alamak... lama kali lah.....
Tapi alhamdulillah ternyata ini cuman beberapa jam saja sudah kering, terimakasih Ya Allah, Kau telah mengabulkan do'aku .
Oh, HP ku. Aku tidak akan lagi ceroboh dan mengulang hal yang sama deh.... walaupun kata teman tidak masalah HP nya tercebur ke dalam air cucian, air kolam, dll selama lebih dari 3 (tiga) kali. Tapi bagiku kecebur di air got satu kali rasanya sama dengan kecebur di air 1000 kali
Baca Selengkapnya...
08 Desember 2008
Seputar Lebaran Idul Adha
Udah sejak beberapa hari menjelang lebaran, di kantor diriku selalu diteror oleh teman-teman kantor seputar menu lebaran. Seperti layaknya minum obat, tidak henti-hentinya 3 X sehari mereka selalu menanyakan seputar menu apa yang akan kumasak lebaran nanti, diundang ngga mereka datang ke rumahku, Si A sudah ngundang lho, dst. Duh....bete banget ngga sih? Sementara sebenarnya diriku lagi malas banget untuk masak-masak lebaran kali ini. Badan rasanya udah capek dengan rutinitas harian dari pagi sampai dengan pagi hari nya lagi, pingin merasain lah... yang namanya long weekend (maunya sih...) .
Tre reng, akhirnya mulai hari Sabtu daku sudah mencicil pekerjaan, dan siap berperang dengan peralatan yang ada . Dimulai dengan belanja ke pasar di Sabtu pagi, menggoreng kerupuk, serta membuat racikan bumbu. Hari Minggu tinggal membuat Coto Makasar dan racikan ayam untuk Mie Ayam beserta kuahnya. Setelah selesai malam harinya tinggal membuat puding . Ternyata cucian piring dan peralatan dapur dah menumpuk belum lagi rumah berantakan banget, akhirnya lembur deh... sampai jam 11 malam untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang ada biar esok hari rumah sudah kinclong dan rapi .
Senangnya bila akhirnya hasil karya kita yang telah susah payah memasak dihargai oleh orang lain. Apalagi klo dipuji keenakan rasanya, wuih... rasa capek dan letih karena memasak langsung hilang dan terbayar lunas deh... .